Rabu, 05 Oktober 2016

rangkaian penguat jrc 4548



2 Skema Rangkaian Penguat JRC 4558 - Rakitan - Rangkaian penguat ini dibuat dari IC JRC 4558 , kit ini tidak jauh berbeda dengan rangkaian galaxy yang sering anda pakai untuk memperhalus bass, treble, dan menambah suara menjadi lebih enak dan gede, namun rangkaian ini tidak sama dengan amplifier hanya sejenis tapi beda pungsi, walaupun rangkaian ini sederhana namun kualitas suaranya lumayan mantap. Penguat jrc 4558 disini lebih cocok digunakan untuk suara audio yang anda pakai dengan menambahkan ke perangkat lainnya seperti, Mixer, amplifier, pemancar FM, penguat microphone, echo, dan lainsebagainya.

Rangkaian penguat JRC 4558 ini menggunakan beberapa komponen tambahan untuk dirangkaikan menjadi sebuah alat yang bisa menghasilkan suara lebih menonjol dari sumber yang diinput ke perangkat, menonjol dari suara asal sebelum anda masukan ke penguat tersebut diantaranya, bass lebih empuk, trible lebih enak stabil dan halus. Sebetulnya rangkaian ini sudah banyak dipakai produck-produck industri perelektronikan yang sudah terkenal yang dirancang dan dibuat menjadi sebuah komponen kit yang siap pakai. Kalu anda penasan dan ingin mengetahuinya coba cek saja perangkat elektronik yang ada dirumah, misalnya DVD, VCD, Tone Control, echo, mixer, bahkan di dalam radio juga kadang-kadang ada yang memakai IC JRC 4558 ini.

Seperti apa yang saya lakukan dengan JRC 4558 ini, saya gunakan untuk perangkat mainan rakitan yang kami buat yaitu Pemancar fm, penguat ini saya gunakan untuk memperbesar suara out dari handphone untuk backsound. Urutan pemasangannya adalah sebagai berikut, dari handphone masuk penguat jrc 4558 masuk Tone Control / Ecualizer terakhir masuk ke oschilator itu untuk setelan pemancar fm, untuk perangkat yang lain sama halnya dengan diatas tidak jauh berbeda.

Nah dan disini bagi anda yang memerlukan skema rangkaian penguat JRC 4558 rakitan silahkan anda simak baik - baik, ada dua rangkaian yang bisa anda buat, satu skema mono dan yang sebelahnya stereo.
2 Skema Rangkaian Penguat JRC 4558 - Rakitan
Skema penguat mixer JRC 4558
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj4GT_Uj2M8NaX8ANo7tiYFGXpn9fgMMdUac3NONva1ne40BMox6-xysO7_Hvid6FsMKlIqVcFGLZnXFn-a7uqRustHmcVYm3xMz56AsvKhFJMBMlbr8RyK3pk9QI6PJhhdNaw2fm9v1Is/s1600/Penguat+Mixer.png
Daftar Komponen Penguat Mono.
  • R. 4 k 7                           : 2
  • R. 10 k                            : 3
  • R. 100k                           : 1
  • R. 100 ohm                     : 1
  • Elko 1 uf 50v                  : 2
  • elko 220 uf 50v               : 1
  • Potensio 50 K, mono       : 1
Daftar Komponen Penguat Stereo. 
  • R. 4 k 7                           : 2
  • R. 10 k                            : 6
  • R. 100k                           : 2
  • R. 100 ohm                     : 1
  • Elko 1 uf 50v                  : 4
  • elko 220 uf 50v               : 4
  • Potensio 50 K,  stereo     : 1
Keterangan :
    Untuk skema stereo anda bisa menambahkan potencio ukuran 50 k untuk pengaturan volume. apabila penguat ini anda gunakan sebagai penguat encoder ada baiknya dipasang stereo sebelum encoder dan untuk yang mono setelahnya MPX/encoder. Ok baiklah saya kira keterangannya sampai disini dulu, mudah-mudahan rangkaian di atas bermanfaat untuk anda semua, mohon maaf bila ada salah-salah kata, terutama bagi para master power yang kebetulan mampir ke artikel ini, saya kurang pandai membeberkannya, maka dari itu beri kami saran. dan untuk anda semua bila ada pertanyaan silahkan tulis di komentar. ok terima kasih atas perhatiannya, sekian dulu artikel saya kali ini yang membawakan tema "2 Skema Rangkaian Penguat JRC 4558 - Rakitan" selamat mencoba dan semoga berhasil, salam.

Minggu, 02 Oktober 2016

cara membuat induktor



Cara Membuat Induktor atau Lilitan. Dari begitu banyak komponen elektronika, salah
satunya induktor, merupakan komponen pasif elektronika yang memungkinkan kita dapat
membuatnya sendiri. Bentuk induktor yang relatif sederhana dan dapat dengan mudah kita
membuat nya, namun untuk nilai induktansi, jumlah lilitan, dan ukuran indicator perlu
perhitungan tertentu. Berikut ini coba kita bahas Cara Membuat Induktor beserta
perhitungannya.
Induktansi
Induktansi dari induktor tergantung pada konfigurasi fisik konduktor. Jika sebuah konduktor
dibentuk menjadi sebuah lilitan, maka induktansi konduktor akan meningkat. Sebuah
induktor dengan banyak lilitan akan memiliki induktansi lebih besar dari induktor dengan
sedikit lilitan, jika kedua induktor tersebut se cara fisik serupa. Inti induktor juga
berpengaruh. Sebuah induktor dengan inti besi akan memiliki induktansi lebih besar dari
induktor dengan inti udara.
Polaritas GGL yang diinduksikan selalu berlawanan dengan arah perubahan arus dalam
rangkaian. Ini berarti bahwa jika arus dalam rangkaian meningkat, akan terjadi usaha untuk
melawan GGL yang diinduksikan dengan menyimpan energi dalam medan magnet. Jika arus
dalam rangkaian cenderung menurun, energi yang tersimpan dalam medan magnet akan
kembali ke rangkaian, sehingga ditambahkan dengan energi yang dicatu oleh sumber GGL.
Ini membuat arus tetap mengalir meskipun GGL yang diberikan diperkecil atau bahkan
dihilangkan sama sekali. Energi yang tersimpan dalam medan magnet sebuah induktor
diberikan menurut persamaan :
Satuan induktansi adalah henry. Nilai induktansi yang dipakai dalam peralatan radio dapat
berkisar dalam rentang yang lebar. Pada rangkaian RF, nilai induktansi yang dipakai ada
dalam orde milihenry (mH, seperseribu henry) pada frekuensi menengah dan tinggi.
Meskipun pada rangkaian RF tersebut cara membuat induktor atau lilitan mungkin dililit pada
inti besi khusus (inti ferit), atau seringkali pada penerapan RF berupa induktor inti udara
dengan inti penyangga non-magnetik.
Setiap induktor yang mengalirkan arus memiliki medan magnet yang bersesuaian, sehingga
memiliki induktansi, meskipun tidak dibentuk menjadi kumparan. Induktansi pada kawat
lurus dan pendek sangat kecil tetapi tidak dapat diabaikan. Jika arus yang melaluinya berubah
sangat cepat sebagaimana penerapan pada frekuensi sangat tinggi, maka tegangan yang
diinduksikannya juga harus diperhitungkan.
Menghitung Induktansi
Induktansi kumparan satu lapis tanpa inti (inti udara) dapat dihitung dengan rumus yang telah
disederhanakan yaitu :
Rumus tersebut adalah pendekatan yang cukup cermat untuk membuat induktor dengan
panjang sama atau lebih besar dari 0,4 d. Contoh : Sebuah induktor memiliki 48 lilitan
dengan kerapatan 32 lilitan per inchi dan diameter 0,75 inchi. Jadi, d = 0,75, l = 48/32 = 1,5
dan n = 48. Dengan memasukkan nilai-nilai ini didapat :
Berdasarkan di atas, maka cara untuk membuat induktor atau menghitung jumlah lilitan yang
diperlukan oleh sebuah induktor satu lapis dengan inti udara yang nilai induktansinya
diketahui dapat dipakai rumus :
Contoh : Misalkan diperlukan induktansi sebesar 10 uH. Kumparan ini akan dibuat pada
koker berdiameter 1 inchi dan dapat menampung lilitan sepanjang 1,25 inchi. Jadi diketahui :
d = 1, l = 1,25, dan L = 10. Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut, didapat :
Dengan demikian, cara untuk membuat induktor dengan ketentuan di atas jumlah lilitan nya
adalah 15 lilit. Untuk itu dapat digunakan kawat email ber diameter 0,083 inchi atau 2,10 mm
dililit rapat. Dapat juga digunakan diameter kawat email yang lebih kecil namun jarak antar
lilitan direnggangkan sehingga panjang lilitan tetap 1,25 inchi.
Induktor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Induktor
Beberapa jenis induktor harga rendah.
Simbol
Tipe Pasif
Pembuatan pertama Michael Faraday(1831)
· l
· b
· s
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet
ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah
kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan
magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah
salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-
balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak
memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,
beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan
daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti
karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena
penjenuhan.
· 3 Penggunaan
· 4 Konstruksi induktor
· 5 Jenis-jenis lilitan
o 5.1 Lilitan ferit sarang madu
o 5.2 Lilitan inti toroid
· 6 Rumus induktansi
· 7 Dalam sirkuit elektrik
o 7.1 Analisis sirkuit Laplace (s-domain)
o 7.2 Jejaring induktor
o 7.3 Energi yang tersimpan
· 8 Lihat pula
· 9 Sinonim
· 10 Catatan
· 11 Pranala luar
Fisika
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar
konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati
konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus
menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan
melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan
jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif
sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon.
Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
Faktor Q
Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati lilitan.
Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan untuk
lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut resistansi
deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang menyebabkan
pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah
perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini
merupakan efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut
semakin mendekati induktor ideal tanpa kerugian.
Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan
resistansi internal dan adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi:
Dengan menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah
tembaga yang sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada
frekuensi tinggi. Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut.
Pada VHF atau frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan
Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan
pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan. Hal ini dapat dihindari dengan
menggunakan induktor inti udara. Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik
dapat memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.
Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan
membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat
resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini
dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya.
Penggunaan
Induktor dengan dua lilitan 47mH, sering dijumpai pada pencatu daya.
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan
dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor
bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung
pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi
frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi
rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel
secara magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar.
Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan
transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif X
L
ini digunakan
bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga
digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku
tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan.
Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor.
Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan
Konstruksi induktor
Induktor, skala dalam sentimeter.
Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya
kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti
yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan
magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi
induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk
menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi
tingi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada
inti besi. Ini dikarenakan ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya
yang tinggi mencegah arus eddy. Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar
dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali
kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti,
dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah
letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk
menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik
ferit pada kabel transmisi.
Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat jalur
tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi
menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan
girator dapat menjadi pilihan alternatif.
Jenis-jenis lilitan
Lilitan ferit sarang madu
Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi
terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah
gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat
dicapai dengan bentuk yang kecil.
Lilitan inti toroid
Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet
eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder
dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan
selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit
radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksterna
Rumus induktansi
Konstruksi Rumus
Besaran (SI, kecuali
disebutkan khusus)
Lilitan silinder
· L = induktansi
· μ
0
= permeabilitas vakum
· K = koefisien Nagaoka
· N = jumlah lilitan
· r = jari-jari lilitan
· l = panjang lilitan
Kawat lurus
· L = induktansi
· l = panjang kawat
· d = diameter kawat
Lilitan silinder pendek
berinti udara
· L = induktansi (µH)
· r = jari-jari lilitan (in)
· l = panjang lilitan (in)
· N = jumlah lilitan
Lilitan berlapis-lapis
berinti udara
· L = induktansi (µH)
· r = rerata jari-jari lilitan
(in)
· l = panjang lilitan (in)
· N = jumlah lilitan
· d = tebal lilitan (in)
Lilitan spiral datar
berinti udara
· L = induktansi
· r = rerata jari-jari spiral
· N = jumlah lilitan
· d = tebal lilitan
Inti toroid
· L = induktansi
· μ
0
= permeabilitas vakum
· μ
r
= permeabilitas relatif
bahan inti
· N = jumlah lilitan
· r = jari-jari gulungan
· D = diameter
keseluruhan
Dalam sirkuit elektrik
Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan
resistansi kepada arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki
resistansi nol. Pada umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan
perubahan arus pada induktor ditentukan oleh rumus diferensial:
Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida
diinduksikan. Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus.
Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang tegangan.
Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui sebuah
resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas menunjukkan
bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial:
Analisis sirkuit Laplace (s-domain)
Ketika menggunakan analisis sirkuit transformasi Laplace, impedansi pemindahan dari
induktor ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh:
dimana
L adalah induktansi
s adalah frekuensi kompleks
Jika induktor telah memiliki arus awal, ini dapat ditunjukkan dengan:
· menambahkan sumber tegangan berderet dengan induktor dengan harga:
(Pegiatikan bahwa sumber tegangan harus berlawanan kutub dengan arus awal)
· atau dengan menambahkan sumber arus berjajar dengan induktor, dengan harga:
dimana
L adalah induktansi
adalah arus awal
Jejaring induktor
Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk menemukan
induktansi ekivalen total (L
e
Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap induktor
bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri sama dengan
tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:
Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.
Energi yang tersimpan
Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet:
Dimana L adalah induktansi dan I adalah arus yang melalui induktor